• home
  • hubungikami=>
  • pasang iklan disini
  • Home » » KAPAN HARI AKHIR TIBA

    KAPAN HARI AKHIR TIBA

    Al-Quran (demikian juga hadis-hadis Nabi saw) yang berbicara panjang lebar tentang hari akhir dari bermacam-macam aspek itu, tidak membicarakan sedikit pun tentang masa kedatangannya. Bahkan secara tegas dalam berbagai ayat serta hadis dinyatakan bahwa tidak seorang pun mengetahui kapan kehadirannya.


    Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu tentang hari akhir, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahan (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari akhir) (QS Al-Nazi'at [79]: 42-45).

    Sekian banyak ayat Al-Quran yang mengandung makna serupa, demikian pula hadis-hadis Nabi saw menginformasikannya.
    Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa malaikat Jibril pernah bertanya kepada Nabi Muhammad saw (dalam rangka mengajar umat Islam) "Kapan hari kiamat?" Nabi saw menjawab: "Tidaklah yang ditanya tentang hal itu lebih mengetabui dari yang bertanya." (Diriwayatkan oleh Muslim melalui sahabat Nabi Umar bin Khaththab).

    Memang ada beberapa ayat yang menjelaskan bahwa kedatangannya tidak lama lagi. Misalnya surat Al-Isra' ( 17): 51, "Kapankah itu (hari kiamat)?"
    Demikian tanya kaum musyrik. Lalu Nabi saw diperintahkan oleh Allah untuk menjawab: Katakanlah, "Boleh jadi ia dekat."

    Surat Al-Qamar (54): 1, juga menyatakan bahwa: "Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan".
    Dan surat Al-Anbiya' (21): 1, menyatakan: "Telah dekat kepada manusia hari perhitungan (kiamat) sedangkan mereka berada dalam kelalaian, lagi berpaling (darinya)."

    Nabi saw juga bersabda:
    Aku diutus (dan perbandingan antara masa diutusku dengan) hari kiamat adalah seperti ini (sambil menggandengkan kedua jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah). (Diriwayatkan oleh Muslim melalui Jabir bin Abdillah).

    Apakah hadis dan ayat-ayat di atas menunjukkan kedekatan hari akhirat dari segi waktu? Boleh jadi. Tetapi ketika itu tidak dapat dipahami bahwa kedekatan itu hanya dalam arti besok, seribu atau sepuluh ribu tahun ke depan. Kedekatannya boleh jadi juga jika dibandingkan dengan umur dunia yang telah berlalu sekian ratus juta tahun. Tetapi boleh jadi juga hadis dan ayat-ayat tersebut tidak menginformasikan kedekatan dalam arti waktu.

    Bila kita cermati tentang kapan hari akhir tiba, maka jawaban yang diperintahkan kepada Nabi saw untuk diucapkan adalah "Boleh jadi ia dekat." Di sisi lain, ayat Al-Qamar dan Al-Anbiya' di atas, yang menggunakan bentuk kata kerja masa lampau untuk satu peristiwa kiamat yang belum lagi terjadi, mengandung makna kepastian sehingga kedekatan dalam hal ini dipahami dalam arti "pasti kedatangannya". Karena "segala yang akan datang adalah dekat, dan segala yang telah berlalu dan tidak kembali adalah jauh."

    Agaknya informasi Al-Quran tentang kedekatan ini, lebih dimaksudkan untuk menjadikan manusia selalu siap menghadapi kehadirannya. Karena itu pula, tidak satu atau dua ayat yang menegaskan bahwa kedatangannya sangat tiba-tiba, seperti misalnya firman berikut:

    Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka atau kedatangan kiamat kepada mereka secara tiba-tiba sedangkan mereka tidak menghindarinya? (QS Yusuf [ 12]: 107).

    Di sisi lain, ditemukan bahwa yang bertanya tentang waktu kedatangannya adalah orang-orang musyrik, bukan orang beriman.

    Orang-orang yang tidak beriman menyangkut hari kiamat, meminta supaya hari itu segera didatangkan, sedangkan orang-orang yang beriman merasa takut akan kedatangannya Mereka yakin bahwa kiamat adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat benar-benar dalam kesesatan yang jauh (QS Al-Syura [42]: 18).

    Ketakutan tentang hari kiamat akan mengantarkan orang yang percaya untuk berbuat sebanyak mungkin amal kebaikan di dunia, sehingga mereka dapat menggapai kebahagiaan abadi di sana.




    Referensi
    • Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA., Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat, Penerbit Mizan, Bandung, 1997.
    • Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
    • Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA, Dr. A. Chaeruddin, SH., etc. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2008, Editor : Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, MA.
    • Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
    • Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
    • Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
    • alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.
    • Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
    • Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
    • M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
    • Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
    • Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.

    0 komentar: